Apakah Anda pernah jalan-jalan di Yogyakarta? Jika sudah, pasti banyak pengalaman yang bisa di-share atau dibagi untuk orang lain. Sementara bagi Anda yang belum pernah jalan-jalan ke kota yang tekenal dengan masakan Gudegnya itu, tidak ada salahnya membaca informasinya. Siapa tahu setelah Anda mengenal lebih dekat kota Yogyakarta lewat tulisan, sangat penasaran untuk mengunjunginya. Selanjutnya, rencana liburan ke Yogyakarta akan segera dibuat dalam waktu dekat.Berbicara tentang kota Yogyakarta cukup banyak tema pembahasan yang dapat diulas. Berikut sedikit pengalaman dari penulis saat jalan-jalan di Yogyakarta. Semoga dapat menginspirasi Anda sekalian untuk segera mengunjunginya.
Begitu banyak hal menarik dari Yogyakarta yang dapat diceritakan. Hal itu dikarenakan Yogyakarta menjadi sebuah daerah dengan tingkat keberagaman cukup tinggi. Masing-masing bidang di Yogyakarta juga sama-sama menonjolnya. Antar bidang tersebut tidak saling mengalahkan antara satu dengan lainnya. Namun malahan sebaliknya, masing-masing saling menguatkan agar menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Tentu saja dengan mengkombinasikan antara adat Jawa yang masih kental dengan modernisasi. Namun demikian, ciri khas kota Yogyakarta tetap tidak bisa dilupakan karena tak ada bandingannya.
Daya tarik utama dari kota Yogyakarta bagi Anda yang ingin berlibur ke sana sudah pasti objek wisatanya. Berbagai destinasi wisata terhampar untuk Anda nikmati saat jalan-jalan di Yogyakarta. Mulai dari wisata religi, wisata tradisi, wisata alam, wisata pendidikan, wisata sejarah, wisata kuliner, dan lain sebagainya. Sejak pagi buta hingga paginya kembali atau 24 jam, semua objek wisata dapat Anda nikmati tanpa henti.
Pukul 03.00 WIB Pada pagi buta, Anda bisa menunggu untuk menikmati sunrise atau matahari terbit di beberapa objek wisata pantai di sekitar Yogyakarta. Misalnya, pantai Sadranan, Pok Tunggal, atau Ngenehan di Kabupaten Gunung Kidul yang masih wilayah Provinsi DI Yogyakarta. Jangan lupa untuk menyiapkan gadget atau kamera digital untuk mengabadian moment tersebut bersama teman spesial atau keluarga tercinta.
Pukul 05.00 WIB Setelah puas dengan suasana sunrise di pantai, sudah saatnya untuk meluncur ke pusat kota Yogyakarta. Lalu, mau apa ke sana? Tentu saja banyak keseruan dan kesenangan menanti untuk dikunjungi sekaligus dinikmati. Di sepanjang jalan, Anda akan melihat pemandangan sawah hijau terhampar dengan banyaknya penduduk pedesaan yang beraktivitas di pagi hari. Tidak ada salahnya Anda berhenti sejenak di warung makan kecil pinggir jalan untuk sekedar sarapan pagi. Jika belum lapar, silakan menyeruput teh atau kopi hangat ditemani berbagai gorengan yang rasanya sedap.
Pukul 06.00 WIB Sekitar satu jam perjaanan Anda sudah mencapai pusat kota Yogyakarta. Silakan menuju alun-alun utara Yogyakarta untuk jalan-jalan kaki agar otot-otot tubuh tidak tegang. Bagi yang ingin berolahraga, sekedar jogging tentunya cukup menyegarkan badan. Anda tidak sendiri karena masyarakat Yogyakarta siap menemani. Selesai cuci mata dan sedikit berolahraga tentu perut terasa lapar. Anda bisa mencicipi Gudeg khas Jogja yang tersohor. Selain itu, warung burjo (bubur kacang ijo) juga sudah buka untuk semua langganannya. Harganya pun cukup murah sehingga tidak perlu khawatir menguras kantong.
Pukul 07.30 WIB Waktunya Anda bersih-bersih tubuh agar bisa segar kembali. Jika Anda seorang backpacker yang hanya 1 – 2 hari di Yogyakarta, bisa mandi atau keperluan MCK di kamar mandi umum. Misalnya, di pom bensin atau yang lainnya. Sementara Anda yang merencanakan jalan-jalan di Yogyakarta lebih dari 2 hari, sebaiknya menyewa penginapan. Dengan begitu, Anda bisa beristirahan sembari mengurusi badan agar lebih bersih.Pilih saja penginapan atau losmen murah di sekitar Yogyakarta jika budgetnya terbatas. Anda bisa mencarinya di sekitar jalan Malioboro atau tanya saja dengan penduduk setempat pasti mengetahui informasinya. Tarinya bervariasi antara Rp 60 ribu – Rp 80 ribu per malam. Cukup terjangkau dengan isi kantong Anda, bukan?
Pukul 09.00 WIB Sudah saatnya Anda jalan-jalan di Yogyakarta yang sebenarnya. Silakan mengunjungi kawasan Nol Kilometer yang terletak di ujung selatan Jalan Malioboro. Di sana terdapat beberapa bangunan tua warisan Belanda yang hingga sekarang masih terawat dengan baik. Bangunan yang dimaksud diberi nama Loji yang salah satunya difungsikan sebagai Gedung Agung untuk Istana Kepresidenan.
Setelah mengunjungi Loji, jangan melewatkan keindahan Istana Air Taman Sari. Sebuah tempat unik yang kata orang penuh daya magis. Lokasinya di Jalan Taman, Kraton, Yogyakarta. Dahulu, tempat itu dijadikan tempat pemandian keluarga kerajaan. Sekarang, Taman Sari dibuka untuk umum dengan tiket masuk Rp 3000 per orang. Namun sayangnya, Anda tidak boleh berendam atau mandi di dalam kolamnya. Hal itu sangat terlarang karena masih dijaga kesakralannya.
Hal itu dikarenakan Yogyakarta menjadi sebuah daerah dengan tingkat keberagaman cukup tinggi. Masing-masing bidang di Yogyakarta juga sama-sama menonjolnya. Antar bidang tersebut tidak saling mengalahkan antara satu dengan lainnya. Namun malahan sebaliknya, masing-masing saling menguatkan agar menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Tentu saja dengan mengkombinasikan antara adat Jawa yang masih kental dengan modernisasi. Namun demikian, ciri khas kota Yogyakarta tetap tidak bisa dilupakan karena tak ada bandingannya.
Komentar
Posting Komentar